Saya tidak boleh ya iri?
Tidak boleh sama sekali?
Dengan orang yang punya rambut bagus?
Dengan perempuan yang berhati lembut?
Dengan orang yang beruntung?
Dengan dia, dia yang berparas cantik?
Sungguh tidak boleh?
Kalau begitu baiklah. Saya menyerah.
Sungguh, Saya hanya takut. Saya takut pada mata yang melihat, Saya takut pada bibir yang mencibir, Saya takut pada telinga yang mendengar, Saya takut pada kalian.
Saya takut menjadi kecil diantara orang-orang besar. Kalian. Orang-orang besar. Yang ada, mengelilingi Saya sehari-hari. Saya takut ditinggalkan. Dikucilkan. Direndahkan saat malam buta yang sepi. Meninggalkan saya sendiri dengan kaki kecil yang menanjaki jalan sempit. Berusaha meraih cahaya yang kian terasa menjauh.
Saya kini hanya lelah. Saya lelah berpura-pura. Memasang muka tebal. Senyum lebar dan tatapan yang besinar. Saya hanya lelah.
Tak bisakah saya? yang telah lama berpura-pura, kini hanya sekadar marah? hanya sekadar iri? Saya hanya ingin marah di tengah malam yang sepi tanpa harus menyakiti orang lain. mengumpat seenak jidat pada dunia. Berteriak tanpa meminta tolong. Saya hanya ingin bersuara.
Apakah Saya masih berdosa karenanya?