Berawal dari 1 januari dan
berakhir di 31 desember. 365-2 hari terakhir telah gue jalanin dengan suka ria.
Pasrah lebih tepatnya.
Berbeda dari tahun-tahun
sebelumnya, 1 Januari gue lewatin hanya bertiga, Bunda, Ayah, and myself tanpa kedua kakak gue yang
berada di kontinen berbeda. Masih hangat memorinya di kepala gue, muka bete gue
pasang selama menelusuri jalanan orchard, minum satu cup vanilla latte
starbucks, dan foto-foto di jalanan penuh dengan cahaya-cahaya yang gak perlu,
tapi tetap cantik untuk di pajang di sepanjang jalanan orchard. Pada saat itu,
gue bete, karena mama gue gamau diajak ke Marina Bay Sands untuk ngeliat
kembang api, padahal gue sang kembang api lovers ini pengen banget liat.
Sensasi tahun baru hilang men kalo
gak sambil nonton kembang api. Gue bahkan gak counting “3..2..1.. HAPPY NEW
YEAR!” Melainkan… “Yah, udah tahun baru belom sih?” nyenggol Ayah gue yang ada
di sebelah. Gue masih inget banget gimana perasaan gue pada saat itu. Kesel,
mau marah, pengen nangis, capek, dan…….. kangen.
Tahun 2014
adalah pemegang rekor “nangis terbanyak” selama ini. Kalo 2014 itu makanan,
2014 itu kayak gado-gado pake jelly, honey star, susu, pare, bunga papaya,
pokonya semua makanan di campur, terus pedes banget, tapi manis banget juga
karena kecapnya kebanyakan. Absurd. Yah, memang. Beginilah kehidupan gue. Tapi,
hasil dari makanan aneh yang dijejelin di kehidupan gue ini membuat gue
merasakan semuanya dan gak malu untuk nunjukkin perasaan itu ke orang lain.
Kalo gue mau nangis? Ya nangis on sight,
kalo gue mau ketawa, gue bakal ketawa sekenceng-kencengnya sampe perut gue
terasa sehabis dipukulin sama tukang pukul abis itu kebelet pipis karena geli
sendiri denger ketawa gue yang aneh.
Tahun ini tuh aneh banget buat
gue, semuanya itu berbeda, dan seakan-akan gue menjalaninya dengan kepribadian
baru. Gue bisa menantang seorang guru paling killer yang pernah gue tau, sampe
satu kelas ngeliatin gue bingung, walaupun keluar2 gue nangis sejadi-jadinya
karena takut. Bahkan gue juga bisa jatuh cinta gila-gila-an sama seseorang
sampe bikin mixtape gaperlu, hujan2an
pas cfd, selalu nengokin ke kelas sebelah kalo buang sampah, nge stalking orang
itu semalam suntuk, dan cuma dengan satu hari, gue langsung bisa menyatakan “you know what? it’s over” tutup buku dan
siap dengan kisah yang lain. Dan gue juga bisa nangis sejadi-jadinya waktu
intro lagu sakral labschool yang bikin gue nangis kejer ketika “hujan di sore
hari…..” dan habis sudah, semua orang udah gaada lagi yang sempet ikut nyanyi, I say, let it rain. Walaupun ultah
paling nyebelin adalah ultah gue di 2014 karena, kakak gue yang flamboyan itu
gak sengaja lupa. Tapi di tahun ini, semua kejadian itu terasa patut ditulis
dan diabadikan, semuanya patut untuk dikenang lagi dan lagi.
2 semester gue jalanin di 2014.
Semester pertama gue masih kelas 10 dan semester kedua gue udh kelas 11. 1
semester terakhir di kelas 10 itu rasanya seru, gue dan kelas gue bikin film
pertama ‘rahasia’, dan menang script terbaik, terus gue ngerasain jadi keamanan
di LP, studi banding dan makrab bareng SN, dan getting excited karena bakalan
jadi kakak kelas. Dan setelah itu, gue naik kelas (yaiyalahya). 1 semester jadi
anak kelas 11 di SMA itu capek, tapi fun
dan exciting. Banyak hal yang bisa
dieksplor, dari organisasinya, dari kegiatan-kegiatannya, terutama orang-orang
yang turut serta di dalamnya. Apalagi organisasi MPK gue. Bisa dibilang, gue
sangat menyayangi mereka sebagai teman dan rekan kerja walaupun isinya ew freak tapi anehnya mereka itu
kritis-kritis dan smart, gue suka ngobrol tentang kehidupan atau pembicaraan
tanpa arah sama mereka yang kadang itu seru sampe gue pulang sore hanya karena
ngobrol. Selain orang-orangnya, gue sangat teramat sangat menyayangi ruangannya
yaitu SEKEM. Like, I LOVE SEKEM SO MUCH. Kalo nanti gue lepas jabatan, gue
bakal meluk sekem selama mungkin (walaupun itu gamungkin).
Di tahun ini, gue merasakan
sebuah evolusi dari remaja alay, ke remaja yang mulai dewasa, sampai ke remaja
dewasa. Diumur gue yang 16 tahun dan gak kerasa ini, gue banyak berfikir
tentang hidup gue sendiri. Seperti contohnya pemikiran soal prospek ke depannya
gue mau ngejalaninnya kayak gimana, atau soal cita-cita, dan bahkan kepribadian
gue sendiri. Gue mau apa, dan mau kayak gimana nantinya atau hari ini gue mau
berbuat apa. Kerasa kalau saat-saat ini adalah saat dimana gue memulai
pencarian jati diri (asik). Di tahun ini, gue udah mulai mencari-cari arah atau
tujuan hidup gue, yang sebelumnya belum kepikiran, rasanya aneh ketika diri lo
sendiri udah mulai mencari, karena sebelumnya hidup lo fine-fine aja tanpa tujuan. Tapi ketika kita tumbuh dan berkembang,
suddenly tujuan itu ada. tinggal kita
mau nyari-nya kayak gimana. Dan seakan-akan semua itu ada waktunya, seakan-akan
tahun 2014 itu nungguin gue untuk berubah, berevolusi dan berkembang.
Seakan-akan 2014 itu tau, kalau di tahun ini gue harus ngerasain hal-hal aneh
dan gak biasa, baru gue bisa berevolusi jadi dewasa nantinya.
Tahun ini, gue belajar, untuk
melakukan sesuatu, untuk menerima sesuatu, untuk melepas sesuatu, untuk mengetahui
sesuatu, untuk mengeksplor sesuatu, untuk menjalani sesuatu dan untuk sadar
akan sesuatu. Dan ‘sesuatu’ itu gak cuma satu tapi banyak. Hampir semua rasa
udah gue cobain dan disatuin di satu permen yang namanya 2014. Semua hal yang
udah pernah terjadi, ketika gue liat kebelakang, rasanya kayak semua itu udah
diatur. Seperti semua hal itu ada waktunya, dan ada di saat yang tepat
sekalipun pada saat itu, terasa gak tepat sama sekali. Keluhan-keluhan gue di
awal tahun tentang 2014, terasa gak penting dan gak diperlukan lagi, karena gue
yang lagi jalan di jalanan orchard dan minum starbucks waktu itu, have no idea
tentang 2014 bakal kayak gimana dan bagaimana 2014 udah ngajarin gue. diawal
tahun, gue kangen tentang satu hal, dan itu adalah tentang gimana rasanya
bahagia ditahun baru ngerayain bareng keluarga besar di puncak. Dan diakhir
2014 kemarin, gue kumpul lagi bareng keluarga besar gue, dan ngerasain hal
bahagia itu lagi dengan tambahan orang-orang baru, yang ngebuat keluarga gue
jadi lebih berwarna lagi. Kita gak akan pernah tau apa yang akan datang
nantinya ditahun berikutnya dan cuma bisa, sekali lagi, pasrah. Tapi gue yakin
bakal banyak kejutan-kejutan yang hidup akan kasih ke kita, entah itu duka
atau suka, gue yakin itu untuk yang terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar