kalau saja waktu itu.. jika saja saya bisa.. andaikan saya tak berhenti..
terdengar seperti penyesalan, akan tetapi bukan hanya penyesalan yang membuat kita ingin kembali ke masa lalu
andai saya bisa kembali, merasakan kebahagiaan itu sekali lagi...
perasaan bahagia akan suatu kejadian juga membuat kita mengidamkan masa lalu
saya yakin jika mesin waktu itu benar adanya, pasti penciptanya akan kaya raya
semahal apapun mesin waktu, walaupun harus membeli seluruh bumi ini, saya rela jatuh bangun hanya untuk memutar kembali sebuah kenangan, memperbaiki masa lalu, merasakan untuk sekali lagi memiliki tubuh mungil yang lugu, tidak tahu menahu tentang seberapa fananya dunia nyata ini.
tetapi, apakah itu akan merubah segalanya?
kesalahan lama, bisa kita perbaiki, tapi apakah itu akan membuat kita menjadi kita yang sekarang?
atau kita akan berbeda? apakah menjadi lebih baik? atau bahkan, menjadi jauh lebih buruk?
setelah saya fikir - fikir kita diciptakan bukan untuk menjadi sempurna, untuk apa menjadi sempurna jika kita sudah sempurna? karena memperbaiki semua kesalahan di masa lalu akan membuat kita tidak mempunyai kesalahan apa pun, dan orang yang tidak mempunyai kesalahan apa pun adalah orang yang sempurna bukan?
maka dari itu, walau saya rela tapi sesungguhnya saya tidak butuh untuk jatuh bangun hanya untuk memutar kenangan, memperbaiki kesalahan masa lalu.
kenangan ada bukan untuk disesali, dan juga bukan untuk di idamkan. kenangan ada untuk diingat, jikalau kita pernah merasakan bahagia, maka kita harus menciptakan kebahagiaan di masa depan pula. jika kita pernah sakit, maka ada masanya kita akan kembali merasakan sakit itu juga.
hidup adalah satu-satunya hal di dunia ini yang paling nyata sekaligus paling fiksi yang pernah saya ketahui. dan kenangan adalah salah satu hal yang harus kita hadapi juga dalam hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar