Jumat, 31 Januari 2014

Jingga disaat Fajar

"Pagi"
"Pagi"

Tadi malam, aku bermimpi
Tentang kamu dan aku
Disaat senja telah usai
Kita, yang berbicara

Pertemuan itu bagai Jingga
mempertemukan aku dan kamu
Indah dan hanya sebentar
kita, yang bercerita

Matahari telah muncul
dan aku terbangun
dari mimpi yang telah usai
menutup malam yang dingin

Jingga, warna kesukaanku
indah warnanya
merubah langit gelap
menjadi cerah kembali

Jingga disaat Fajar
indah warnamu
melukiskan senyuman di langit
mengubah mimpi jadi nyata 

Jingga disaat Fajar 
berjanjilah padaku
di pagi ini, saat ini
sanggupkah engkau mengubah mimpi jadi nyata?

Jingga disaat Senja

"apa warna kesukaanmu?"
"jingga"
"jingga?"
"Ya, Jingga, Jingga disaat senja"


Mengapa orang merindukan Jingga
Seakan Jingga sempat hilang dilahap waktu
Mengapa disaat Senja semua terpana
Seakan Senja melukis kenangan itu

Jingga, Jingga disaat Senja
memadukan siang dan malam
menyatukan dua jadi satu
menyudutkan semua pada kenangan

"Saatnya untuk kembali"
"Saatnya untuk diam"
"Saatnya untuk menyadari"
dan "Saatnya untuk mengingat lagi"

Matahari telah tiada
Dan saatnya untuk kembali
"Semua akan jadi kenangan"
Kata Jingga disaat Senja

Terhapuslah sudah
Warna kesukaanku
Jingga, kumohon
Jangan pergi 

Sesungguhnya aku takut pada malam dan siang
begitu nyata keberadaanya
dan akan sulit bagiku nanti
untuk pergi melihatmu lagi



Selasa, 21 Januari 2014

Poison and Wine

"I don't love you, but i always will"

     jujur, pertama kali gue dengerin lagu ini, i have no idea what it is about. bahkan ketika lagu ini udah jadi ranking satu di 'Plays' gue. setiap gue dengerin lagu ini, gue ngerasa ada sesuatu yang mencabik diri gue dari dalam. rasanya selalu sakit, apalagi kalo dengerin pake ujan, BEH, paket lengkap 1 mas. but still, like i said before, gue sama sekali gak ngerti tentang konsep i don't love you, bu t i always will-nya Joy dan John Paul. 

   lalu, karena gue kepo. gue search di mbah google Poison and Wine meaning
dan sekarang gue ngerti, kenapa gue bisa nangis nangis bombay dengerin lagu ini, bahkan lebih parah ketika gue udah tau artinya.

    Jadi, artinya itu tentang poison and wine. kita tahu wine, itu sebagai minuman yang adiktif, dan kita juga tau kalo poison itu racun yang merusak. dan 'poison' yang dimuat di lagu ini adalah racun yang membuat kita rusak yang terdapat dalam suatu zat yang adiktif. like poison, love hurts. so much, so damn much, and it hurts from inside, tapi kita masih aja mengkonsumsi zat cinta itu. karena cinta itu lebih adiktif dari segala hal yang ada di dunia ini. tanpa itu, hidup kita hampa. lebih kosong dari kosong. karena kita sudah terbiasa ada, hidup dengan cinta. dan sesuatu yang biasa ada, kalau hilang pasti dicari

     walau sebenernya judulnya udah menceritakan banyak hal. tapi kata-kata i don't love you, but i always will selalu di ulang-ulang di lagunya. i don't love you, but i always will.. JADI MAUNYA APA?? i'm so confused. tapi karena mbah google *lagi* gue jadi ngerti. cinta itu kayak debat, ada pro dan kontranya. pro di hati, kontra di otak. i don't love you, but i always will means, kalau kita itu sering menyangkal suatu perasaan nyata di hati kita sendiri walaupun sebenernya, kita tahu, lebih tahu dari orang lain, kalau perasaan itu ada dan gak perlu di sangkal-sangkal, kita bukan penjaga gawang. kita itu manusia, harusnya pasrah. lah ini malah sok kuat, bukan sok kuat sih, tapi menghindar dari rasa sakit walaupun kita sendiri merasakannya, banyak kan kalau orang ditanya "sakit gak?" jawabnya "enggak kok".

     terus ada satu kalimat lain, yang bahkan sebelum gue mencari meaningnya, gue udah mengerti. 
i don't have a choice, but i still choose you
dalam kasus ini, lo gak bisa milih, dan gak akan memilih. hati itu gak memilih, tapi dipilih. bukan dipilih sama siapa-siapa, dan yahh.. mungkin memang dewa cupid yang menancapkan panahnya. tapi itu masih misteri kan? yang jelas. gue gapernah milih dalam kasus ini, yang gue tau, itu terjadi begitu saja. gue gapernah suka karena, dia ganteng pinter baik, yang gue tau, gue suka.

kita gapernah punya pilihan, tapi tetap saja memilih dia.